Sabtu, 12 Februari 2011

MISTERI DENTING PIANO PUTIH [CERMIS]

HelLo0w... ! Gw punya cerita bru nie, v cman sbagai selingan d0ang... Hehe, y0wdah baca aja ya...

[{... MISTERY DENTING PIANO PUTIH ...}]

Alunan denting pian0 mulai merambat masuk ketelingaku, nada demi nada yg tercipta seakan menambah sepi d kala malam mulai lengang, Indah memang nada yg tercipta, Tpi aku tak terlalu menyukai 0rng yg memainkan nada2 tersebut, Dy memang bukan musuh atau teman ku, melain kan saudara kembar ku sendiri. Mungkin terkesan aneh bila aku membenci saudara kembar ku sendiri, Tpi aku jga mempunyai alasan mengapa aku benar2 membencinya.

Nama ku Sivia Azizah dan aku biasa d panggil Via. Aku gadis yg lembut dan berfaras cntik. Namun sifat ku terkesan berbeda bila ku bersama saudara kembar ku. Mungkin kasar dan sedikit pemarah, itulah aku bila d matanya.
Yah karna kebencian ku lebih dari kasih sayang untk saudara.
Alvin Jonathan Sindunata, dylah saudara kembar yg sangat ku benci. Sifatnya yg tak jauh berbeda dariku, mungkin kesepian dan kedamaian Membuat sifatnya terkesan kuper. Pian0 putih slalu menjadi sahabat sehari2nya. Alvin tak sama seperti ku, dy sngat menyayangiku bahkan dy tak pnah membenci ku. Walaupun begitu aku tetap tak bisa menghilangkan kebencianku terhadap dirinya. Aku sngat jauh dari alvin, sngat amat jauh sampai2 tak pnah ku umbar senyum untk dirinya. Tpi walau jauh k0ntak batin di antara aku dan alvin sngat lah kuat, bahkan lebih kuat dari yg lain. AhHh !!! Tak penting sekali benci tetaplah untuk dirinya...
"w0oiii !!! bisa gk sich loe diemin bunyi pian0 puTih itu... Udah malem nie, gw mau tidur." teriak ku tpat d dpan kamar alvin. Namun, sayang suara pian0 itu msih tetap mengalun lembut. Hingga akhirnya ku menc0ba tuk membuka kamar alvin yg ternyata tidak terkunci sama sekali. Di kala kedua mata ku mulai celingak celinguk dLm kamar alvin yg sangat rapi. Ntahlah tiba2 suara denting pian0 trsebut lenyap sketika, bagaikan benar2 terasa aneh dlm benak ku. Nmun ku abaikan sejenak nada yg tlah lenyap tdi dan mulai ku pandangi kembali seisi kamar alvin trsebut. ku pandangi kembali seisi kamar alvin trsebut. Yah !!! Walhasil ku dapati kembali sebuah keanehan yg berhasil membuat ku tercengang. Alvin yg ku kira memainkan pian0 putih tersebut, kini ku dapati tngah tertidur pulas di ranjang. Bila alvin tertidur, Lalu siapa yg tdi memainkan nada2 tdi. Apa perlu aku membangunkan nya dan mengiranya pura2 tdur dlam chaya rembulan. Namun, kyak tak mungkin alvin pura2 tdur krna dri hembusan nafasnya dy memang bnar2 tlah terlelap dan lagi pula aku msih punya hati untk mengusik indahnya dunia dlam mimpinya malam ini.

(+++ % KE ES0KAN HARINYA % +++)

Lelah tak dapat ku pungkiri Lagi setelah semalam ku terjaga dalam ke anehan yg terjadi. Ntahlah pikiran ku masih tetap mengarah pada kejadian malam tdi. rasa penasaran membuat ku melangkah kembli ke kamar alvin. Stelah ku yakinkan kalau alvin tlah tak ada d kamar tersebut. ku kumpulkan sejenak keberanian ku dan mulai msuk k dalam. Ke2 mata ku tak henti mencri keganjalan d dalam kamar tersebut. Dan...
"BRUUUKKK" pintu tersebut tertutup secara tiba2 dan seketika ketakutan mulai menciutkan keberanian ku. Apa yg akan terjadi untk saat ini, ku bnar2 tak bsa bergeming kembli. Aku bnar2 tkut, apalagi stelah ku tatap pian0 putih kesayangan alvin yg berada di depan jendela. Lama dan semakin lama nada2 pian0 mulai terdengar di kedua telingaku, tapi tak ku lihat siapapun yg memainkannya, hanya aku sendiri dan pian0 putih yg ada d dlam kmar. Menit berlalu menit, nada pian0 msih mengalun lembut dan perlahan bayangan se0rang gadis cantik mulai terlihat jelas d mataku. Jari2 tangan gadis tersebut masih menari d atas pian0 putih itu. Siapa dy ? Apa dy titisan pian0 putih itu ? Tpi kenapa kali ini gadis itu menatap tajam ke arah ku dan mulai menghentikan permainannya.
"kamuUu" kecamnya tajam pada ku.
"aku ? Knpa ?" tanya ku bingung dngan nada yg tlah bergetar hebat.
"kmu yg telah menyakiti adkku dan kmu yg membencinya. Maka aku pntas membencimu. aku tak trima kalo kmu membuatnya bimbang, padahal dy sngt baik padamu dan dy benar2 menyayangimu" gdis it mendkat ke arahku.
"adik mu? Siapa?" tanya ku tak mengerti.
"ALVIN"
"A.L.V.I.N." kataku mengeja nama yg disebutx.
"ya alvin ! Aku sudah mengnggapnya sbgai adkku sndiri. Tpi kmu yg saudara kembarnya malah menyakiti dan membencinya" ucp gadis tersebut smbil mengayunkan tangan kanannya yg menggenggam pisau. Sedangkan aku hanya pasrah dan memejamkan kdua mataku, seakan2 mengisyaratkan agar alvin bsa datang utk menyelamatkanku. Sampai akhirnya sese0rang msuk k dlm kmar.
"ST0P ! kak ify jngan lakukan itu, bgaimana pun dy ttap saudara ku" ucp cw0k yg ternyata adlh alvin.
"tpi vin, dy tlah menyakitimu." bela hantu gadis yg ternyata di panggil ify.
"aku tw kak, tpi kk tdk perlu melakukan itu smua" kta alvin yg smakin mendkat ke arah ify.
"0ke vin, tpi kmu harus menebusnya dngan darahmu sndiri. Tak perlu bnyak darah, ckup beberapa tetes sja utk pian0 putih itu." ify meny0d0rkan pisau trsebut dan trnyata alvin menerima pisau itu. Ku pejamkan mataku saat melihat alvin mengg0reskan luka d tngannya utk menebus nyawaku.
"0h G0D, btapa brd0sanya aku tlah membencinya hnya gara2 takdir yg tlah kau g0reskan d hidup ini. Dia bgitu tulus utk menebus ku" aku trtunduk lemas saat mlihat darah yg mengalir dri tangan alvin.
"kmu b0d0h tlah membencinya, pdhal dia tulus padamu." ify kmbali bicara dan trsenyum sinis pdaku.
"kak tenang ya. Gak kan trjadi apa2 k0k. Alvin janji sma kk smua kan cpat brakhir." alvin menenangkanku dgn tulus. Aku mengangguk dan kembali mlihat alvin yg meneteskan darahx pada tuts2 pian0 puTih.

Nada2 kmbali mengalun indah saat jari jemari alvin memainkan pian0 itu. Darah yg tdi di teteskan tlah meresap ke dalam tuts2 pian0. Prlahan2 ify gadis tdi lenyap saat nada2 d mainkan. Aku yg tdi diam kini brjalan menghampirinya dan memeluk tbuhnya.
"kak via syang kmu dk." bisik ku di telinga ALVIN."aku juga sayang kak sivia" balasnya sambil tersenyum padaku.

---- THE END ----


Tidak ada komentar:

Posting Komentar